Senin, 29 April 2019
Kamis, 25 April 2019
CAHAYA (IPA 8 SMT GENAP)
CAHAYA
Kompetensi Inti
KI1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
Kompetensi Dasar
3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, Pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk
menjelaskan penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga, dan
prinsip kerja alat optik
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin, lensa,
dan alat optik (Proyek )
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
3.11.2 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar dan lengkung
3.11.3 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung.
3.11.4 Menjelaskan pentingnya cahaya pada proses penglihatan manusia.
3.11.5 Mengidentifikasi proses pembentukan bayangan pada mata manusia.
3.11.6 Mengidentifikasi bagian-bagian mata.
3.11.7 Menjelaskan macam-macam gangguan yang terjadi pada indera penglihatan.
3.11.8 Mendeskripsikan pembentukan bayangan pada mata serangga.
3.11.9 Mendata berbagai macam alat optik yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
3.11.10 Mendeskripsikan prinsip kerja alat optik.
4.11.1 Menyusun laporan hasil penyelidikan proses pembentukan bayangan pada cermin, lensa,
dan alat optik.
CAHAYA
Sifat-Sifat Cahaya
Ada empat sifat-sifat cahaya, sebagai berikut.
a. Cahaya merambat lurus
Cahaya merambat ke semua arah. Sebagai contohnya, jika lilin atau lampu dinyalakan di
tempat gelap, maka kita akan dapat melihat bahwa daerah yang ada di sekitar lilin atau
lampu tersebut akan terang.
Cahaya akan dibiaskan ketika melewati medium dengan indeks bias yang berbeda.
Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air. Semakin besar perubahan kecepatan
cahaya saat yang melewati dua medium yang berbeda, akan semakin besar pula efek
pembiasan yang terjadi.
c. Cahaya merupakan Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang perambatannya tidak
membutuhkan medium. Cahaya dapat mentransfer energi dari satu tempat ke tempat
lainnya dengan tidak menggunakan medium sehingga cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik.
d. Cahaya dapat dipantulkan
Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk suatu bidang. Pemantulan yang
terjadi dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan baur terjadi jika
cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata, seperti aspal, tembok yang tidak rata,
batang kayu, dan sebagainya. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh
bidang yang rata, seperti cermin.
Hukum Pemantulan Cahaya
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
2. Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul
Pembentukan Bayangan pada Cermin
a. Pembentukan bayangan pada cermin datar
Bayangan yang terbentuk pada cermin datar diperoleh dengan menggunakan diagram sinar.
Sinar datang yang mengenai permukaan cermin akan dipantulkan dengan besar sudut pantul
sama dengan besar sudut datang. Bayangan pada cermin datar diperoleh dengan
memperpanjang sinar-sinar pantul ke arah dalam cermin sehingga bertemu dalam satu titik
yang disebut titik perpotongan.
Bayangan pada cermin datar bersifat maya, tegak dengan ukuran sama dengan bendanya.
Pembentukan pada cermin datar
Jumlah bayangan sebuah benda oleh cermin datar yang membentuk sudut α dirumuskan
dengan
n = 3600 - 1 dimana n = banyaknya bayangan yang terjadi
α α = sudut antara dua cermin datar
Contoh soal : Dua buah cermin datar membentuk sudut 600, kemudian sebuah benda
diletakkan di depan cermin tersebut. Berapakah bayangan yang terjadi ?
Jawab diketahui α = 600
Ditanya n ?
Penyelesaian n = 3600 - 1 = 3600 - 1 = 6- 1 = 5
α 600
Jadi bayangan yang terjadi sebanyak 5 buah
b. Pembentukan bayangan pada cermin cekung dan cembung
Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat diperoleh melalui diagram sinar
istimewa cermin.
Sinar-sinar istimewa cermin cekung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.
2) Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan menuju sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan
melalui titik pusat kelengkungan cermin pula.
Gambar sinar – sinar istimewa pada cermin cekung
Unsur – unsur pada cermin cekung
a. Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi cermin.
Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
b. Vertex
Vertex merupakan titik di permukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan
cermin dan disimbolkan dengan O.
c. Titik api (titik fokus)
Titik api adalah titik pertengahan antara vertex dan pusat kelengkungan cermin dan
disimbolkan dengan F.
d. Jari-jari kelengkungan cermin
Jari-jari kelengkungan cermin adalah jarak dari vertex ke pusat kelengkungan cermin.
Jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.
e. Jarak fokus
Jarak fokus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan dengan f.
Rumus Cermin Cekung f = R
Untuk melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung diperlukan dua sinar utama.
1. Benda diruang III sifat bayangan : bayangan di ruang II, nyata, terbalik, diperkecil
2. Benda di M sifat bayangan : bayangan di M, nyata , terbalik, sama besar
3. Benda di ruang II sifat bayangan : bayangan di ruang III, nyata, terbalik, diperbesar
4. Benda di F sifat bayangan, tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul merupakan sinar sejajar, atau bayangan di jauh tak terhingga.
5. Benda di ruang I sifat bayangan : bayangan di belakang cermin, maya, tegak, diperbesar
Perlu diperhatikan !
- Bayangan maya yaitu bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul yang divergen ( menyebar ), dapat dilihat langsung oleh mata tetapi tidak dapat ditangkap layar
- Bayangan nyata yaitu bayangan yang dibentuk oleh sinar pantul yang konvergen ( menguncup ) tidak dapat dilihat langsung oleh mata, tetapi dapat ditangkap oleh layar.
Contoh soal
Jari – jari kelengkungan sebuah cermin cekung besarnya 30 cm. Sebuah benda tegak terletak didepan cermin cekung pada jarak 20 cm dan tingginya 6 cm, hitunglah: jarak fokus, jarak bayangan, perbesaran bayangan, tinggi bayangan, lukis dan sebut sifat – sifat bayangan.
Jawab ; diketahui R = 30 cm , s = 20 cm , h = 6 cm
Ditanya f = ? , s1 = ? , M = ? , h1 = ? , Melukis bayangan dan sifatnya
a. f = R = 30 = 15 cm
2 2
b. 1 + 1 = 1 = 1 + 1 = 1
s s1 f 20 s1 15
1 = 4 - 3 = 1
s 1 60 60
s1 = 60 cm
c. M = s1 = 60 = 3 kali
20 20
d. M = h1 = 3 = h1
h 6
h1 = 3 x 6 = 18 cm
e. Lukisan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
Letak benda
|
Letak bayangan
|
Sifat bayangan
|
Ruang 1
|
Ruang 4
|
Maya, tegak, diperbesar
|
Titik F
|
-
|
-
|
Ruang 2
|
Ruang 3
|
Nyata, terbalik, diperbesar
|
Titik M
|
Titik M
|
Nyata, terbalik, sama besar
|
Ruang 3
|
Ruang 2
|
Nyata, terbalik, diperkecil
|
Jauh tak terhingga
|
Titik M
|
Nyata, terbalik, diperkecil
|
Cermin Cembung
Sinar-sinar istimewa cermin cembung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari titik fokus (f).
2) Sinar yang datang menuju titik fokus (f) dipantulkan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (p) seolah-olah berasal dari
titik pusat kelengkungan tersebut.
Gambar sinar – sinar istimewa pada cermin cembung
Pembentukan Bayangan pada Lensa
Pembentukan bayangan pada lensa cembung dan cekung dilakukan melalui diagram sinar istimewa.
Lensa cembung dan lensa cekung
Sinar-sinar istimewa lensa cekung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan menuju titik fokus di
belakang lensa.
2) Suatu sinar datang melalui titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Suatu sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung
1) Suatu sinar datang sejajar sumbu utama lensa seolah-olah berasal dari titik fokus di depan
lensa.
2) Suatu sinar datang seolah-olah menuju titik fokus di depan lensa akan dibiaskan sejajar
sumbu utama.
3) Sinar datang melalui pusat optik lensa akan diteruskan tanpa dibiaskan
Sinar – sinar istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung.
Pembiasan pada lensa Cekung
Langganan:
Postingan (Atom)
Bunyi
Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Modul 1.4
Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif dalam menumbuhkan karakter gotong-royong dan cinta lingkungan den...
-
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai system dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar ...
-
BAB II SISTEM REPRODUKSI PADA TUMBUHAN DAN HEWAN A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran a...
-
Diktat Pembelajaran IPA (Rangkuman) GETARAN DAN GELOMBANG GETARAN A. PENGERTIAN GETARAN a. Definisi Getaran adalah ge...