BAB. 8. Partikel
Penyusun Benda dan Makhluk Hidup
Partikel adalah bagian terkecil
dari suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel dapat
berbentuk atom, molekul, dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Tahukah kamu bahwa tubuh makhluk
hidup tersusun dari milyaran atom-atom? Atom-atom dapat berikatan satu sama
lain membentuk molekul. Molekul merupakan gabungan antara dua atau lebih
atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Molekul dapat tersusun sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu struktur tertentu, misalnya rambut, tersusun dari
molekul-molekul yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N),
dan sulfur (S). Sedangkan tulang, mengandung kalsium (Ca), fosfor (P), dan
oksigen (O).
Selain pada makhluk hidup, benda seperti kayu,
plastik, air, udara, kain, dan benda-benda lain, juga merupakan zat kimia yang
tersusun atas senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata
sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya, plastik
mempunyai sifat lentur karena memiliki molekul yang struktur rantainya panjang
dan terdapat rongga antar rantai molekulnya.
Fotosintesis pada tumbuhan
memerlukan gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Pada fotosintesis, tumbuhan menyerap sinar
matahari sebagai sumber energi untuk menjalankan reaksi fotosintesis yang
mengubah gas karbon dioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6). Tahukah kamu bahwa klorofil sendiri
merupakan senyawa yang tersusun atas beberapa atom, di antaranya karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan magnesium (Mg)?
Molekul glukosa (C6H12O6)
mempunyai atom-atom penyusun yaitu karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Atom-atom penyusun molekul glukosa tersebut sama seperti atom-atom yang
terdapat dalam molekul karbon dioksida (CO2) dan
air (H2O).
Bagaimana atom-atom ini dapat mengalami penyusunan kembali untuk membentuk
senyawa yang baru? Melalui reaksi kimia, zat-zat dapat bereaksi dan membentuk
zat baru yang mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan zat-zat asalnya,
contohnya pada pembentukan glukosa. Glukosa yang terbentuk pada proses
fotosintesis mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang berbeda dengan zat-zat
pembentuknya, yaitu gas karbon dioksida dan air. Misalnya saja, glukosa
berbentuk kristal dan berasa manis, sedangkan karbon dioksida berwujud gas dan
air berwujud cair.
A. Partikel dalam Benda dan Makhluk
Hidup
Partikel adalah bagian terkecil
dari suatu materi yang masih mempunyai sifat materi itu. Partikel dapat
berbentuk atom, molekul, dan ion. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur
yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Tahukah kamu bahwa tubuh makhluk
hidup tersusun dari milyaran atom-atom? Atom-atom dapat berikatan satu sama
lain membentuk molekul. Molekul merupakan gabungan antara dua atau lebih
atom-atom melalui ikatan kimia tertentu. Molekul dapat tersusun sedemikian rupa
sehingga menjadi suatu struktur tertentu, misalnya rambut, tersusun dari
molekul-molekul yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N),
dan sulfur (S). Sedangkan tulang, mengandung kalsium (Ca), fosfor (P), dan
oksigen (O).
Selain pada makhluk hidup, benda
seperti kayu, plastik, air, udara, kain, dan benda-benda lain, juga merupakan
zat kimia yang tersusun atas senyawa-senyawa tertentu. Dalam senyawa,
molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga memberikan sifat-sifat
tertentu. Misalnya, plastik mempunyai sifat lentur karena memiliki molekul yang
struktur rantainya panjang dan terdapat rongga antar rantai molekulnya.
Selain disusun oleh
molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda juga dapat
disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu. Misalnya,
kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan pati dalam umbi kentang. Umbi
kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan beras) mengandung
pati atau amilum yang dapat kita makan dan merupakan sumber energi bagi tubuh.
Pati disusun oleh molekul-molekul yang berantai panjang. Rantai panjang
tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut glukosa.
Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh ikatan
glikosida (perhatikan Gambar 8.4). Ikatan glikosida adalah ikatan kimia yang
terjadi antar molekul monosakarida atau gula sederhana.
Selulosa merupakan zat yang keras
dan jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh. Sementara itu,
amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan. Perbedaan sifat ini
menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang
menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis ikatan
antarmolekul penyusun zat juga dapat menyebabkan zat itu mempunyai sifat-sifat
kimia dan sifat-sifat fisika yang berbeda. Masih ingatkah kamu apa perbedaan
sifat kimia dan sifat fisika?
Pada contoh-contoh senyawa yang
telah kamu pelajari, tiap-tiap senyawa mempunyai rumus molekul tertentu. Rumus
molekul menunjukkan jenis atom yang menyusun suatu molekul dan perbandingannya.
Perhatikan Gambar 8.5! Molekul air (H2O) terdiri atas satu atom O dan dua atom H.
Bila dua atom O mengikat dua atom H, maka akan terbentuk senyawa yang berbeda
yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Fenomena itu menunjukkan bahwa perbandingan
jumlah dan jenis atom dalam suatu molekul akan menghasilkan senyawa yang sifat
dan jenisnya sangat berbeda.
Berdasarkan uraian tersebut,
dapat kamu pelajari bahwa bahan yang berbeda, tersusun oleh zat-zat yang
berbeda. Zat-zat yang berbeda mempunyai perbedaan jumlah dan jenis atom
penyusun. Sifat-sifat bahan yang berbeda, dapat disebabkan oleh perbedaan
ikatan atau perbedaan struktur (susunan) molekul-molekul penyusunnya.
Bagaimana atom-atom dapat membentuk ikatan kimia
dalam suatu molekul? Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut kamu harus
memahami dulu tentang atom dan partikel-partikel penyusunnya
B. Atom dan Partikel Penyusunnya
Pada
bagian sebelumnya kamu telah mengetahui bahwa molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen (H) dan satu atom oksigen (O). Walaupun atom merupakan unit
terkecil penyusun molekul, materi yang sudah sangat kecil ini ternyata tersusun
atas bagian yang lebih kecil lagi yang disebut partikel subatom.
Bagaimana kita tahu bahwa atom tersusun atas partikel-partikel subatom?
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom
atau partikel subatom, yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron
dan proton membentuk inti atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di
sekitar inti atom. Elektron-elektron tersebut bergerak mengelilingi inti dengan
kecepatan tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton merupakan
partikel subatom yang mempunyai muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak
bermuatan. Elektron memiliki muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan
positif.
Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Tiap-tiap partikel penyusun subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai massa sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh sebab itu massa atom akan terpusat pada inti atom saja atau ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah neutronnya.
Para ilmuwan telah mempelajari atom sejak ratusan
tahun lalu. Para ilmuwan tersebut mengemukakan teori-teori tentang atom. Teori
yang satu akan runtuh atau ditolak ketika ada data atau fakta baru yang
ditemukan tentang atom sehingga melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini
merupakan perkembangan teori atom.
Teori atom yang paling baru
adalah teori atom mekanika gelombang. Teori ini akan kamu pelajari ketika kamu
menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan teori atom Bohr dapatkah
kamu menjelaskan bagaimana lampu yang berisi gas mulia yang berbeda dapat
menghasilkan cahaya yang berwarna-warni? Begitu juga, bagaimana terbentuknya
cahaya warna-warni dari kembang api?
Menurut Bohr, atom mempunyai kulit-kulit atom tempat
elektron bergerak mengelilingi inti atom. Kulit atom yang paling dekat dengan
inti atom mempunyai energi paling rendah. Kulit atom yang lebih jauh dari inti
atom mempunyai energi yang lebih tinggi. Elektron yang berada pada kulit atom
paling dalam dapat berpindah ke kulit atom yang lebih luar bila menyerap energi
dari luar atom. Energi itu dapat berasal dari panas pembakaran atau dari energi
listrik yang melewati atom-atom tersebut. Elektron yang terletak pada kulit
atom paling luar akan mendapatkan gaya tarik yang lemah dari inti atom.
Pustaka : Buku Kemdikbud Kelas 9 SMP K13